×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

نموذج طلب الفتوى

لم تنقل الارقام بشكل صحيح

/ / Hukum Membawa Mushaf Saat Sholat

مشاركة هذه الفقرة WhatsApp Messenger LinkedIn Facebook Twitter Pinterest AddThis

Syaikh yang saya hormati, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh., apakah boleh membaca dari mushaf saat sholat, baik dalam shalat fardhu atau shalat sunah? حمل المصحف في الصلاة

المشاهدات:2752

Syaikh yang saya hormati, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh., apakah boleh membaca dari mushaf saat sholat, baik dalam shalat fardhu atau shalat sunah?

حمل المصحف في الصلاة

الجواب

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi waSallam,beserta keluarga dan para sahabatnya.

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Amma ba’du.

Ulama memiliki 3 pendapat mengenai hukum membaca dari mushaf pada shalat sunah:

1.      Hukumnya boleh, ini adalah madzhab Syafi’i dan Imam Ahmad.

2.      Hukumnya makruh, ini adalah madzhab Imam Malik dan sebagian riwayat dari Imam Ahmad. Juga madzhab Muhammad dan Abu Yusuf, dua murid Abu Hanifah.

3.      Hukumnya haram dan shalatnya batal,ini adalah mazhab Abu Hanifah. Alasan mengapa shalatnya batal adalah karena membaca dari mushaf membutuhkan berpikir dan melihat. Maka hal ini termasuk gerakan yang banyak dalam shalat.

 

Pendapat yang paling mendekati benar adalah pendapat yang pertama, yaitu hukumnya boleh. Apalagi jika membaca dari mushaf memang diperlukan.

Komentar terhadap perkataan Abu Hanifah:bahwa berpikir dan melihat selain pada mushaf tidaklah membatalkan shalat sebagaimana yang disepakati para ulama. Maka, jika berfikir dan melihat itu kepada mushaf, tentulah lebih utama.

Adapun hukum membawa mushaf bagi makmum yang berdiri di belakang imam, menurutku hal ini makruh karena makmum disibukkan dengan membawa, melihat dan membolak-balik mushaf, padahal ia tidak membutuhkan hal tersebut. Namun, jika makmum membutuhkan hal tersebut, seperti misalnya menyimak bacaan imam (agar tidak keliru) atau semisalnya, maka hal itu tidak mengapa. Wallahu a’lam.

 

Saudara kalian,

Prof. Dr. Khalid Mushlih

22/5/1426 H


المادة السابقة
المادة التالية

الاكثر مشاهدة

1. جماع الزوجة في الحمام ( عدد المشاهدات130090 )
6. مداعبة أرداف الزوجة ( عدد المشاهدات64586 )
7. حكم قراءة مواضيع جنسية ( عدد المشاهدات64367 )
11. حکم نزدیکی با همسر از راه مقعد؛ ( عدد المشاهدات56737 )
12. لذت جویی از باسن همسر؛ ( عدد المشاهدات55780 )
13. ما الفرق بين محرَّم ولا يجوز؟ ( عدد المشاهدات54486 )
14. الزواج من متحول جنسيًّا ( عدد المشاهدات51748 )
15. حكم استعمال الفكس للصائم ( عدد المشاهدات46101 )

مواد تم زيارتها

التعليقات


×

هل ترغب فعلا بحذف المواد التي تمت زيارتها ؟؟

نعم؛ حذف