×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

الأعضاء الكرام ! اكتمل اليوم نصاب استقبال الفتاوى.

وغدا إن شاء الله تعالى في تمام السادسة صباحا يتم استقبال الفتاوى الجديدة.

ويمكنكم البحث في قسم الفتوى عما تريد الجواب عنه أو الاتصال المباشر

على الشيخ أ.د خالد المصلح على هذا الرقم 00966505147004

من الساعة العاشرة صباحا إلى الواحدة ظهرا 

بارك الله فيكم

إدارة موقع أ.د خالد المصلح

/ / Hukum Suppositoria (Obat Yang Dimasukkan Lewat Dubur) dan Enema (Cairan Yang Disuntikkan Di Dubur)

مشاركة هذه الفقرة WhatsApp Messenger LinkedIn Facebook Twitter Pinterest AddThis

Syaikh yang terhormat, Assalamu 'alaikum warahmatullah wabarakatuh... Apakah menggunakan supositoria dan enema membatalkan puasa? حكم التحاميل والحقن الشرجية للصائم  

المشاهدات:5670

Syaikh yang terhormat, Assalamu 'alaikum warahmatullah wabarakatuh... Apakah menggunakan supositoria dan enema membatalkan puasa?

حكم التحاميل والحقن الشرجية للصائم

 

الجواب

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala,Rabb semesta alam. Shalawat, salam, dan keberkahan semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, keluarganya, dan para shahabatnya. Amma ba'du:

Dengan memohon taufik kepada Allah Ta'ala kami akan menjawab pertanyaan Anda, kami katakan:

Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh...

Supositoria dan enema pada hakikatnya adalah menyampaikan sesuatu ke dalam perut lewat jalan dubur (atau anus). Jumhur ulama fikih dari madzhab yang berbeda-beda berpendapat bahwa itu dapat membatalkan puasa. Sedangkan sekelompok ulama dari ahli tahqiq (para peneliti) berpendapat bahwa sesuatu yang sampai ke perut dari jalan dubur tidak membatalkan puasa, karena itu bukan makanan dan bukan minuman, dan tidak semakna dengan keduanya.

Adapun yang disebutkan bahwa ada beberapa enema dapat memberikan gizi, maka itu sangat jarang terjadi. Sebagaimana mengaitkan hukum dengan penggizian bukanlah hal yang pasti dan tidak ada dalil yang jelas untuk hal tersebut. Oleh karena itu Syaikh kami, Ibnu Utsaimin Rahimahullah, berkata setelah memaparkan pendapat yang tidak membatalkan puasa, "Berdasarkan hal itu, kita katakan bahwa enema tidak membatalkan puasa secara mutlak, meskipun tubuh mendapatkan gizi darinya dari jalan usus-usus halus. Sehingga pendapat yang rajih dalam permasalahan ini adalah pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah secara mutlak, dan tidak perlu menoleh kepada pendapat yang dikatakan oleh para ulama kontemporer." Selesai. Wallahu a'lam.

Saudara kalian,

Prof. Dr. Khalid Al-Mushlih

15/8/1428 H

 


الاكثر مشاهدة

1. جماع الزوجة في الحمام ( عدد المشاهدات127554 )
6. مداعبة أرداف الزوجة ( عدد المشاهدات62655 )
9. حكم قراءة مواضيع جنسية ( عدد المشاهدات59169 )
11. حکم نزدیکی با همسر از راه مقعد؛ ( عدد المشاهدات55704 )
12. لذت جویی از باسن همسر؛ ( عدد المشاهدات55176 )
13. ما الفرق بين محرَّم ولا يجوز؟ ( عدد المشاهدات52022 )
14. الزواج من متحول جنسيًّا ( عدد المشاهدات50014 )
15. حكم استعمال الفكس للصائم ( عدد المشاهدات45012 )

التعليقات


×

هل ترغب فعلا بحذف المواد التي تمت زيارتها ؟؟

نعم؛ حذف