×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

الأعضاء الكرام ! اكتمل اليوم نصاب استقبال الفتاوى.

وغدا إن شاء الله تعالى في تمام السادسة صباحا يتم استقبال الفتاوى الجديدة.

ويمكنكم البحث في قسم الفتوى عما تريد الجواب عنه أو الاتصال المباشر

على الشيخ أ.د خالد المصلح على هذا الرقم 00966505147004

من الساعة العاشرة صباحا إلى الواحدة ظهرا 

بارك الله فيكم

إدارة موقع أ.د خالد المصلح

/ / ADAB MEMBACA ALQURAN

مشاركة هذه الفقرة WhatsApp Messenger LinkedIn Facebook Twitter Pinterest AddThis

Syaikh yang kami muliakan, Assalaamualaikum warahmatullah wa barakatuh. Salah seorang teman mengatakan bahwasanya dia mampu membaca Surat Al Kahfi di hari Jumat kurang dari tiga menit! Dia berdalih dengan sempitnya waktu. Ia tidak mensyaratkan bacaan tartil dalam membaca Al Quran. Ia mampu membaca dengan cara konsentrasi. Apakah diperbolehkan cara membaca Al Quran dengan cara seperti ini? من آداب قراءة القرآن

المشاهدات:2977

Syaikh yang kami muliakan, Assalaamualaikum warahmatullah wa barakatuh. Salah seorang teman mengatakan bahwasanya dia mampu membaca Surat Al Kahfi di hari Jumat kurang dari tiga menit! Dia berdalih dengan sempitnya waktu. Ia tidak mensyaratkan bacaan tartil dalam membaca Al Quran. Ia mampu membaca dengan cara konsentrasi. Apakah diperbolehkan cara membaca Al Quran dengan cara seperti ini?

من آداب قراءة القرآن

الجواب

Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam aku sanjungkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.

Waalikumussalaam warahmatullah wa barakatuh.

Amma ba’du.

Menjadi kewajiban setiap orang yang membaca Al Quran dengan tidak tergesa-gesa, sesuai dengan firman Allah :

)وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً(

“Dan bacalah Al Quran dengantartil” Q.S Almuzammil : 4.

Dan sesuai dengan sunnah Nabi salallahu ‘alaihu wa sallam; bahwasanya beliau membaca Al Quran dengan tidak tergesa-gesa. Dalam Kitab Sahih Muslim (772) dari sahabat Hudzaifah –Radiyallahu ‘anhu- berkata : Saya shalat bersama Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam, ia membuka sholatnya (setelah Al Fatihah) dengan surat Al Baqarah, aku mengatakan dalam diriku : (mungkin) ia akan ruku di ayat ke seratus, tetapi beliau melanjutkan bacaannya. Sampai aku menyangka dalam diriku beliau akan ruku dengan surat tersebut, tetapi beliau terus membaca surat selanjutnya., Beliau meneruskan dengan membaca surat Annisa. Kemudian membaca surat Ali Imran. Beliau membaca dengan pelan. Jika sampai ayat yang terdapat tasbih beliau bertasbih. Jika sampai ayat tentang doa beliau meminta (kepada Allah). Jika sampai ayat agar berlindung beliau meminta perlindungan (dari Allah). H.R. Muslim (733)

BahkanRasulullah pernah mengulang-ulang satu ayat saja dalam satu malam sampai waktu shubuh.

Dalam Musnad Imam Ahmad (20983) da An Nasai (1010) dan Ibnu Majah (1350) dari hadis Abu Dzar Radiyallahu ‘anhu berkata : (Nabi shalat malam dengan satu ayat sampai datang waktu subuh, beliau mengulang-ulangnya. Ayat tersebut adalah Firman Allah (إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ)

“Jika Engkau (wahai Allah) mengadzab mereka maka sesungghnya mereka adalah hamba-hambaMu, tetapi jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya engkau adalah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” Q.S. Al Maidah : 118.

Karena maksud dari membaca adalah tadabur dan mengambil pelajaran. Bukan hanya sekedar melewati lafadz-lafadz tanpa memperdulikan makna dan kandungan isinya. Allah Ta’ala berfirman :

)كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ((ص:29)

“Itulah kitab yang telah Kami turunkan kepadamu (wahai Muhammad) dengan penuh keberkahan, agar mereka mentadaburi ayat-ayatNya dan agar orang-orang yang berpikir selalu ingat” Q.S. Shad : 29.

Dan tidak akan mugkin sampai kepada tadabur dan pemahaman Al Quran kecuali dengan tidak tergesa-gesa ketika membacanya. Dalam Kitab Sahih Muslim (822) dari sahabat Abi Wail ia berkata : (datang seorang laki-laki yang bernama Nahik bin Sinan kepada Abdullah yaitu Ibnu Masud –Radiyallahu ‘anhu- kemudian berkata : Aku mampu membaca mufashol (surat-surat pendek) dalam satu rakaat. Abdullah berkata : (Ini seperti membaca sair cepat. Sesungguhnya banyak orang yang membaca Al Quran tidak melewati kerongkongan mereka, tetapi jika (bacaan) itu sampai ke hati maka akan teguhlahlah dia dan memberikan manfaat)

Para ulama memiliki perbedaan pendapat tentang yang paling utama cara membaca pelan tapi sedikit atau cepat tetapi lebih banyak yang dibaca?

Jumhur ulama dari para Sahabat dan Tabiin dan ulama setelah mereka melihat bahwa membaca pelan dengan tadabur walaupun sedikit lebih utama daripada membaca cepat dengan banyak halaman yang dibaca. Hal itu diutamakan karena maksud dari membaca Al Quran adalah faham dan mengamalkan isinya. Wallahu ‘Alam.

 


المادة السابقة
المادة التالية

الاكثر مشاهدة

1. جماع الزوجة في الحمام ( عدد المشاهدات127576 )
6. مداعبة أرداف الزوجة ( عدد المشاهدات62670 )
9. حكم قراءة مواضيع جنسية ( عدد المشاهدات59210 )
11. حکم نزدیکی با همسر از راه مقعد؛ ( عدد المشاهدات55710 )
12. لذت جویی از باسن همسر؛ ( عدد المشاهدات55179 )
13. ما الفرق بين محرَّم ولا يجوز؟ ( عدد المشاهدات52037 )
14. الزواج من متحول جنسيًّا ( عدد المشاهدات50021 )
15. حكم استعمال الفكس للصائم ( عدد المشاهدات45030 )

مواد تم زيارتها

التعليقات


×

هل ترغب فعلا بحذف المواد التي تمت زيارتها ؟؟

نعم؛ حذف