×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

الأعضاء الكرام ! اكتمل اليوم نصاب استقبال الفتاوى.

وغدا إن شاء الله تعالى في تمام السادسة صباحا يتم استقبال الفتاوى الجديدة.

ويمكنكم البحث في قسم الفتوى عما تريد الجواب عنه أو الاتصال المباشر

على الشيخ أ.د خالد المصلح على هذا الرقم 00966505147004

من الساعة العاشرة صباحا إلى الواحدة ظهرا 

بارك الله فيكم

إدارة موقع أ.د خالد المصلح

/ / Curang dalam ujian

مشاركة هذه الفقرة WhatsApp Messenger LinkedIn Facebook Twitter Pinterest AddThis

Syaikh yang kami hormati. Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Apa hukum seorang mahasiswi memberikan jawaban tugas kepada mahasiswi lainnya agar dia bisa menulisnya untuk dirinya?. الغش في الاختبارات والواجبات المدرسية

المشاهدات:1863

Syaikh yang kami hormati.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Apa hukum seorang mahasiswi memberikan jawaban tugas kepada mahasiswi lainnya agar dia bisa menulisnya untuk dirinya?.

الغش في الاختبارات والواجبات المدرسية

الجواب

Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam serta keberkahan semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah, keluarganya dan para sahabatnya.

Amma ba’du.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan kaidah dalam berhubungan dengan sesama manusia dalam sabdanya :

«من غش فليس منا»

“Barang siapa yang menipu kami, maka bukan termasuk dari golongan kami”

Dan ini mencakup semua bentuk kecurangan dan penipuan yang dibiasakan dalam studi ataupun dalam muamalah, atau dalam kriteria calon mempelai dalam pernikahan dan sebagainya. Hadis ini difahami lebih luas. Setiap orang yang mengambil sesuatu dengan cara yang tidak benar, maka masuk dalam makna hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

«من غش فليس منا»

“Barang siapa yang menipu kami, maka bukan termasuk dari golongan kami”

Tidak ada perbedaan dalam hal ini baik perbuatan ini diijinkan oleh pihak kampus atau tidak, jika dalam perbuatan ini terdapat unsur kecurangan dan penipuan. Seperti orang yang menunjukkan kalau dia tahu padahal ia tidak mengetahuinya. Karena yang menyontek jawaban dari orang lain dan menyerahkannya,pada hakikatnya ia menyatakan bahwa ia bisa menguasai materi itu. Maka perbuatan seperti ini tidak boleh walaupun diijinkan pihak yang bertanggung jawab.

Dan dari ini juga permasalahan tentang pertanyaan ujian yang menyebar di antara mahasiswa. Jika memang terbukti soal-soal ujian memang sudah dalam genggaman mahasiswa, maka tidak boleh untuk menyebarkannya dan membacanya.

Tetapi, soal-soal ujian yang tersebar di media sosial di internet dan sebagainya tidak bisa dipastikan itu adalah soal yang akan diujikan dalam ujian. Maka tidak mengapa untuk membacanya seperti membaca apa saja dari soal ujian yang telah lalu dengan adanya kemungkinan soal ujian akan terulang lagi di tahun tersebut.

Adapun jika diyakini kalau itu adalah soal yang akan diujikan, maka tidak boleh membacanya. Karena ini termasuk berbuat curang. Tetapi jika masih ada kemungkinan kecil ia akan diujikan, maka boleh membacanya.

Dan yang semisal dengan ini adalah ketika ada mahasiswa yang membaca soal ujian tahun lalu dengan adanya kemungkinan terulang, maka tidak kita katakan kepadanya : “Jangan kau lihat soal-soal tahun lalu” ketika ada kemungkinan diulang lagi. Bahkan boleh baginya untuk membacanya. Dan ini bukan termasuk dalam kecurangan.

Wallahu A’lam.

Saudaramu

Prof. Dr. Khalid Al Mosleh

5/3/1430 H


المادة السابقة
المادة التالية

الاكثر مشاهدة

1. جماع الزوجة في الحمام ( عدد المشاهدات129611 )
6. مداعبة أرداف الزوجة ( عدد المشاهدات64273 )
7. حكم قراءة مواضيع جنسية ( عدد المشاهدات63857 )
11. حکم نزدیکی با همسر از راه مقعد؛ ( عدد المشاهدات56485 )
12. لذت جویی از باسن همسر؛ ( عدد المشاهدات55631 )
13. ما الفرق بين محرَّم ولا يجوز؟ ( عدد المشاهدات53991 )
14. الزواج من متحول جنسيًّا ( عدد المشاهدات51362 )
15. حكم استعمال الفكس للصائم ( عدد المشاهدات45805 )

مواد تم زيارتها

التعليقات


×

هل ترغب فعلا بحذف المواد التي تمت زيارتها ؟؟

نعم؛ حذف