Syaikh yang kami hormati. Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Apakah boleh bagi seseorang membuka auratnya ketika sedang sendirian?
كشف العورة في الخلوة
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
الأعضاء الكرام ! اكتمل اليوم نصاب استقبال الفتاوى.
وغدا إن شاء الله تعالى في تمام السادسة صباحا يتم استقبال الفتاوى الجديدة.
ويمكنكم البحث في قسم الفتوى عما تريد الجواب عنه أو الاتصال المباشر
على الشيخ أ.د خالد المصلح على هذا الرقم 00966505147004
من الساعة العاشرة صباحا إلى الواحدة ظهرا
بارك الله فيكم
إدارة موقع أ.د خالد المصلح
Syaikh yang kami hormati. Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Apakah boleh bagi seseorang membuka auratnya ketika sedang sendirian?
كشف العورة في الخلوة
الجواب
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam semoga selalu terhaturkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para seluruh sahabatnya.
Wa'alaikumussalaam warahmatullah wa barakatuh.
Amma ba’du.
Jumhur ulama dari Hanafiyah, Syafi'iyah dan Hanabilah berpendapat wajibnya menutup aurat walaupun dalam keadaan sendiri kecuali ada kebutuhan, seperti mandi, melepas baju, jimak dan yang semisalnya.
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa menutup aurat sunah, dan membuka di dalam kondisi seperti ini makruh.
Pendapat jumhur lebih dekat kepada kebenaran. Berdasarkan hadis Bahz bin Hakim dari ayahnya, dari kakeknya bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
((احفظ عورتك إلا من زوجتك أو ما ملكت يمينك)) قلت: يا رسول الله! إذا كان أحدنا خاليا؟ قال النبي صلى الله عليه وسلم: ((الله أحق أن يستحي منه من الناس))
“Jagalah auratmu kecuali untuk istrimu dan budakmu.”
Aku bertanya : Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kami dalam keadaan sendiri?
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Allah lebih berhak untuk kamu merasa malu kepadaNya daripada manusia.”
H.R. Abu Dawud (4017) dan Tirmidzi (2794) dan selain mereka berdua.
Tirmidzi mengomentari : Hadis ini hukumnya hasan. Dan Bukhari meriwayatkan juga secara mu’allaq dan menjazamkannya.
Ibnu Hajar menyatakan dalam Ta’liq at-Ta’liq (2/160) : (Ini adalah susunan sanad yang shahih sampai kepada Bhaz. Adapun Bhaz diperselisihkan ketsiqahannya. Ali bin Al-Mundziri dan Yahya bin Ma’in menyatakan kalau dia tsiqah (terpercaya). Dan kadang menyatakan : Isnad hadis ini shahih, jika tidak ada Bhaz maka tsiqah)
Dan dinukil pendapat ini dari para ulama. Dengan demikian maka jelas kalau hadis ini hasan dan boleh dijadikan sebagai dalil.
Dan mereka juga berhujjah dengan hadis riwayat Tirmidzi (2800) dari hadis Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma , ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
((إياكم والتعري؛ فإن معكم من لا يفارقكم إلا عند الغائط، وحين يفضي الرجل إلى أهله، فاستحيوهم وأكرموهم))
“Janganlah kalian melepas semua baju, karena bersama kalian ada pendamping yang tidak pernah meninggalkanmu kecuali ketika kamu buang air besar, ketika seorang bercampur dengan istrinya, maka malulah kepada mereka dan hormatilah mereka.”
Tirmidzi mengatakan : Hadis ini gharib, tidak diketahui kecuali dari jalan ini. Dan hadis ini dha’if . tetapi hadis Bahz menetapkan hukum ini.
Wallahu A’lam.
Saudaramu
Prof. Dr. Khalid Al Mosleh
28/3/1425H