×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

الأعضاء الكرام ! اكتمل اليوم نصاب استقبال الفتاوى.

وغدا إن شاء الله تعالى في تمام السادسة صباحا يتم استقبال الفتاوى الجديدة.

ويمكنكم البحث في قسم الفتوى عما تريد الجواب عنه أو الاتصال المباشر

على الشيخ أ.د خالد المصلح على هذا الرقم 00966505147004

من الساعة العاشرة صباحا إلى الواحدة ظهرا 

بارك الله فيكم

إدارة موقع أ.د خالد المصلح

/ / Riba dalam keadaan darurat

مشاركة هذه الفقرة WhatsApp Messenger LinkedIn Facebook Twitter Pinterest AddThis

Yang kami hormati Syaikh Khalid, Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh, Apakah riba seperti perkara lain yang diharamkan ketika dalam keadaan darurat ? الربا عند الضرورة

المشاهدات:2217

Yang kami hormati Syaikh Khalid, Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh, Apakah riba seperti perkara lain yang diharamkan ketika dalam keadaan darurat ?

الربا عند الضرورة

الجواب

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Salawat dan salam semoga tersampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.
Amma ba’du,
Riba dan segala jenisnya baik riba jual beli maupun riba hutang piutang termasuk dosa besar. Banyak disebutkan dalam Al Quran dan Hadis tentang keharaman riba. Dan menjadi kewajiban setiap muslim meninggalkan semua jenisnya. Sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala ((Wahai orang-rang yang beriman janganlah kalian mengambil riba yang berlipat ganda. Dan bertakwalah kalian kepada Allah agar kalian menjadi orang yang beruntung)) Q.S. Ali Imran : 130. Dan dalil-dalil yang lain.
Riba secara jelas tidak bisa terpisah dari hal yang diharamkan. Telah dikemukakan beberapa ahli fikih dari Madzhab Malik, Syafi’i dan Hambali tentang beberapa permasalahan dibolehkannya riba karena keadaan darurat. Atau karena keadaan mendesak.
Tetapi selayaknya diperhatikan batasan darurat yang bisa menjadikan sesuatu menjadi boleh. Keadaan darurat adalah keadaan dimana seseorang tidak bisa menolak darinya. Keadaan ini tidaklah menjadikan sesuatu menjadi boleh kecuali dengan dua syarat :
1-  Jelasnya perbuatan yang diharamkan tersebut untuk menghilangkan bahaya.
2-  Diyakini akan hilangnya keadaan darurat ini dengan perbuatan yang haram tersebut.
Dalam keadaan yang tidak bisa tercapainya dua syarat di atas dalam masalah kontemporer, maka kembali kepada hukum asal perbuatan tersebut yaitu tidak diboleh.
Ya Allah berikanlah kepada kami kepahaman, dan jagalah kami dari kejahatan diri kami.

Saudaramu,
Prof. Dr. Khalid Al Mosleh.
6/10/1426 H.


المادة التالية

الاكثر مشاهدة

1. جماع الزوجة في الحمام ( عدد المشاهدات127305 )
6. مداعبة أرداف الزوجة ( عدد المشاهدات62446 )
9. حكم قراءة مواضيع جنسية ( عدد المشاهدات58483 )
11. حکم نزدیکی با همسر از راه مقعد؛ ( عدد المشاهدات55639 )
12. لذت جویی از باسن همسر؛ ( عدد المشاهدات55144 )
13. ما الفرق بين محرَّم ولا يجوز؟ ( عدد المشاهدات51723 )
14. الزواج من متحول جنسيًّا ( عدد المشاهدات49857 )
15. حكم استعمال الفكس للصائم ( عدد المشاهدات44093 )

مواد تم زيارتها

التعليقات


×

هل ترغب فعلا بحذف المواد التي تمت زيارتها ؟؟

نعم؛ حذف