×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

الأعضاء الكرام ! اكتمل اليوم نصاب استقبال الفتاوى.

وغدا إن شاء الله تعالى في تمام السادسة صباحا يتم استقبال الفتاوى الجديدة.

ويمكنكم البحث في قسم الفتوى عما تريد الجواب عنه أو الاتصال المباشر

على الشيخ أ.د خالد المصلح على هذا الرقم 00966505147004

من الساعة العاشرة صباحا إلى الواحدة ظهرا 

بارك الله فيكم

إدارة موقع أ.د خالد المصلح

/ / Kebid’ahan Khawarij bukan karena kezindikan (niat keluar dari Islam) dan Ilhad (penyimpangan)

مشاركة هذه الفقرة WhatsApp Messenger LinkedIn Facebook Twitter Pinterest AddThis

Ibnu Taimiyyah –semoga Allah merahmatinya- berkata dalam kitab “Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah,” ketika berbicara tentang kelompok Khawarij, bahwasannya mereka menyesatkan dan bodoh, dan kebid’ahan mereka bukan karena kezindikan (niat keluar dari Islam) dan Ilhad (penyimpangan), namun disebabkan karena kebodohan dan kesesatan dalam memahami makna Al-Qur’an, kemudian beliau menjelaskan tentang Rafidhah bahwa sebab kebid’ahan mereka adalah karena kezindikan (niat keluar dari Islam) dan Ilhad (penyimpangan); pertanyaannya: Apa maksud perkataan Ibnu Taimiyyah –semoga Allah merahmatinya- bahwa sebab bid’ahnya Khawarij bukan karena kezindikan (niat keluar dari Islam) dan Ilhad (penyimpangan); penyimpangan apa yang telah dilakukan Khawarij disini, dan apa saja bid’ah mereka? Dan apa maksud perkataan beliau –semoga Allah merahmatinya- tentang Rafidhah bahwa sebab kebid’ahan mereka karena penyimpangan, apa yang dimaksud dengan penyimpangan disini, dan apa saja bid’ah mereka? Apakah karena syirik (menyekutukan) Allah, seperti istighatsah (meminta pertolongan) kepada Ahli Bait (keluarga Nabi)? بدعة الخوارج لم تكن عن زندقة وإلحاد

المشاهدات:2223

Ibnu Taimiyyah –semoga Allah merahmatinya- berkata dalam kitab “Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah,” ketika berbicara tentang kelompok Khawarij, bahwasannya mereka menyesatkan dan bodoh, dan kebid’ahan mereka bukan karena kezindikan (niat keluar dari Islam) dan Ilhad (penyimpangan), namun disebabkan karena kebodohan dan kesesatan dalam memahami makna Al-Qur’an, kemudian beliau menjelaskan tentang Rafidhah bahwa sebab kebid’ahan mereka adalah karena kezindikan (niat keluar dari Islam) dan Ilhad (penyimpangan); pertanyaannya: Apa maksud perkataan Ibnu Taimiyyah –semoga Allah merahmatinya- bahwa sebab bid’ahnya Khawarij bukan karena kezindikan (niat keluar dari Islam) dan Ilhad (penyimpangan); penyimpangan apa yang telah dilakukan Khawarij disini, dan apa saja bid’ah mereka? Dan apa maksud perkataan beliau –semoga Allah merahmatinya- tentang Rafidhah bahwa sebab kebid’ahan mereka karena penyimpangan, apa yang dimaksud dengan penyimpangan disini, dan apa saja bid’ah mereka? Apakah karena syirik (menyekutukan) Allah, seperti istighatsah (meminta pertolongan) kepada Ahli Bait (keluarga Nabi)?

بدعة الخوارج لم تكن عن زندقة وإلحاد

الجواب

Segala puji hanya milik Allah, shalawat, salam dan barakah Allah atas Rasulullah, keluarga dan para sahabat beliau.  
Amma ba’du,
Sebagai jawaban atas pertanyaan Anda, maka kita katakan, dan Allah Ta’ala sebagai pemberi taufik:
Al-Ilhad (penyimpangan) dalam bahasa arab berasal dari kata lahad yang berarti melenceng, sehingga ketika diungkapkan secara mutlak bermakna melenceng dari kebenaran menuju kepada kebatilan, maka makna perkataan syaikh ketika mensifati kebid’ahan Khawarij bahwasannya bukan karena penyimpangan yakni tanpa bermaksud melenceng dari kebenaran dan petunjuk, akan tetapi dengan niat mencari kebenaran namun tersesat jalan, dan tidak mendapat taufik untuk meniti kebenaran, sebagaimana diungkapkan Oleh Ali bin Abi Thalib -semoga Allah meridlainya- ketika ditanyatentang Khawarij, Apakah mereka itu kafir? Beliau menjawab: Dari kekafiran mereka lari, yakni tidaklah mereka mengatakan perkataan tersebut melainkan Karena bermaksud menghindari kekufuran dan mencari kebenaran namun mereka tidak mendapatkannya.
Yang paling dikenal dari Khawarij adalah keekstriman mereka dalam pengkafiran, dan mereka lebih menitik beratkan pada teks-teks seputar wa’id (ancaman) dari pada teks-teks wa’ad (janji), para ahli ilmu dari zaman dahulu hingga sekarang telah membahas kebid’ahan dan kesesatan, mereka; adapun pernataan syeikh tentang Rafidhah bahwa dasar kebid’ahan mereka adalah penyimpangan, hal tersebut karena kebanyakan dari mereka melenceng dari kebenaran disebabkan mengikuti hawa nafsu.
Adapun kebid’ahan mereka maka para ulama telah banyak merinci dan membantah syubhat mereka, dan yang paling parah adalah kesyirikan menyekutukan Allah Azza wa Jalla, meyakini kemaksuman Imam-imam mereka yang berjumlah dua belas, mencela kebanyakan dari para sahabat dengan cara mengkafirkan dan memfasikkan mereka, dan pernyataan mereka bahwa Al-Qur’an telah banyak diubah.


المادة السابقة
المادة التالية

الاكثر مشاهدة

1. جماع الزوجة في الحمام ( عدد المشاهدات127300 )
6. مداعبة أرداف الزوجة ( عدد المشاهدات62441 )
9. حكم قراءة مواضيع جنسية ( عدد المشاهدات58474 )
11. حکم نزدیکی با همسر از راه مقعد؛ ( عدد المشاهدات55638 )
12. لذت جویی از باسن همسر؛ ( عدد المشاهدات55144 )
13. ما الفرق بين محرَّم ولا يجوز؟ ( عدد المشاهدات51716 )
14. الزواج من متحول جنسيًّا ( عدد المشاهدات49851 )
15. حكم استعمال الفكس للصائم ( عدد المشاهدات44077 )

التعليقات


×

هل ترغب فعلا بحذف المواد التي تمت زيارتها ؟؟

نعم؛ حذف