×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

الأعضاء الكرام ! اكتمل اليوم نصاب استقبال الفتاوى.

وغدا إن شاء الله تعالى في تمام السادسة صباحا يتم استقبال الفتاوى الجديدة.

ويمكنكم البحث في قسم الفتوى عما تريد الجواب عنه أو الاتصال المباشر

على الشيخ أ.د خالد المصلح على هذا الرقم 00966505147004

من الساعة العاشرة صباحا إلى الواحدة ظهرا 

بارك الله فيكم

إدارة موقع أ.د خالد المصلح

/ / Larangan apakah mengandung hukum makruh atau haram?

مشاركة هذه الفقرة WhatsApp Messenger LinkedIn Facebook Twitter Pinterest AddThis

Al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari hadits Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang qaza’ (pentj. mencukur sebagian rambut dan membiarkan sebagian lainnya). Dan yang tampak dari larangan adalah mengandung makna pengharaman. Namun dalam beberapa buku para ahli fikih dari madzhab hanbali, begitu pula dalam kitab Asy-syarh Al-Mumti’ mereka memaknai larangan dengan hukum makruh. Adakah dalil yang menunjukkan bahwa pelarangan itu mengandung makna hukum makruh dan bukan hukum haram? النهي هل هو للكراهة أم التحريم؟

المشاهدات:1600

Al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari hadits Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang qaza’ (pentj. mencukur sebagian rambut dan membiarkan sebagian lainnya). Dan yang tampak dari larangan adalah mengandung makna pengharaman. Namun dalam beberapa buku para ahli fikih dari madzhab hanbali, begitu pula dalam kitab Asy-syarh Al-Mumti’ mereka memaknai larangan dengan hukum makruh. Adakah dalil yang menunjukkan bahwa pelarangan itu mengandung makna hukum makruh dan bukan hukum haram?

النهي هل هو للكراهة أم التحريم؟

الجواب

Segala puji hanya milik Allah, semoga Allah memberi salam dan bershalawat atas Rasulullah, juga atas keluarga dan para sahabat beliau.

Amma ba’du.

Hal tersebut dibangun berdasar pada kaidah bahwa larangan yang berkaitan dengan Adab-adab maka dimaknai dengan hukum makruh, dan ini merupakan pendapat kebanyakan para ulama. Dan sebagian ulama berpendapat bahwa larangan mengandung makna pengharaman, meskipun itu berkaitan dengan adab-adab, dan ini adalah pendapat madzhab Adz-dzahiriyyah dan selain mereka dari kalangan para ahli fikih.

Saudaramu

Khalid bin Abdullah Al-Mushlih

29/03/1425 H


المادة التالية

الاكثر مشاهدة

1. جماع الزوجة في الحمام ( عدد المشاهدات127303 )
6. مداعبة أرداف الزوجة ( عدد المشاهدات62443 )
9. حكم قراءة مواضيع جنسية ( عدد المشاهدات58481 )
11. حکم نزدیکی با همسر از راه مقعد؛ ( عدد المشاهدات55639 )
12. لذت جویی از باسن همسر؛ ( عدد المشاهدات55144 )
13. ما الفرق بين محرَّم ولا يجوز؟ ( عدد المشاهدات51719 )
14. الزواج من متحول جنسيًّا ( عدد المشاهدات49857 )
15. حكم استعمال الفكس للصائم ( عدد المشاهدات44093 )

مواد تم زيارتها

التعليقات


×

هل ترغب فعلا بحذف المواد التي تمت زيارتها ؟؟

نعم؛ حذف