×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

الأعضاء الكرام ! اكتمل اليوم نصاب استقبال الفتاوى.

وغدا إن شاء الله تعالى في تمام السادسة صباحا يتم استقبال الفتاوى الجديدة.

ويمكنكم البحث في قسم الفتوى عما تريد الجواب عنه أو الاتصال المباشر

على الشيخ أ.د خالد المصلح على هذا الرقم 00966505147004

من الساعة العاشرة صباحا إلى الواحدة ظهرا 

بارك الله فيكم

إدارة موقع أ.د خالد المصلح

/ / Calon dokter melihat aurat pasien

مشاركة هذه الفقرة WhatsApp Messenger LinkedIn Facebook Twitter Pinterest AddThis

Syaikh yang kami hornati. Assalaamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Apakah boleh seorang mahasiswa kedokteran yang sedang praktek melihat aurat pasien lawan jenis ataupun sesama jenis dengan tujuan pendidikan? Apakah masuk dalam kategori darurat dan hukumnya sama dengan dokter yang sedang mengobati? Saya mohon petunjuk. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada anda. اطلاع الطبيب المتدرب على عورة المريض

المشاهدات:1354

Syaikh yang kami hornati. Assalaamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Apakah boleh seorang mahasiswa kedokteran yang sedang praktek melihat aurat pasien lawan jenis ataupun sesama jenis dengan tujuan pendidikan? Apakah masuk dalam kategori darurat dan hukumnya sama dengan dokter yang sedang mengobati? Saya mohon petunjuk. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada anda.

اطلاع الطبيب المتدرب على عورة المريض

الجواب

Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam semoga selalu terhaturkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.

Wa'alaikumussalam warahmatullah wa barakatuh.

Amma ba’du.

Ini tidak masuk dalam hukum darurat tanpa diragukan. Karena keadaan darurat bisa cukup diatasi dengan melihatnya dokter yang mengobati. Sedangkan mahasiswa yang sedang praktek bisa menggunakan sarana lain tanpa melihat aurat, walaupun kenyataannya dalam bidang kedokteran ada hal yang berlebihan memeriksa aurat dan menghilangkan privasi pasien. Dalam teknologi kedokteran sekarang banyak produk teknologi yang bisa mennggantikan dari melihat langsung ke pasien padamasa praktek. Dan ini kondisi-kondisi yang memang membutuhkan melihat aurat saja.

Adapun melihat aurat pasien secara langsung dengan didampingi dokter pembimbing yang lebih ahli darinya, maka menurut saya ini boleh dengan tetap menjaga batasan sampai diperoleh maksud dan tujuannya.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Saudaramu

Prof. Dr. Khalid Al Mosleh

9/11/1428 H


المادة السابقة
المادة التالية

الاكثر مشاهدة

1. جماع الزوجة في الحمام ( عدد المشاهدات127316 )
6. مداعبة أرداف الزوجة ( عدد المشاهدات62458 )
9. حكم قراءة مواضيع جنسية ( عدد المشاهدات58511 )
11. حکم نزدیکی با همسر از راه مقعد؛ ( عدد المشاهدات55640 )
12. لذت جویی از باسن همسر؛ ( عدد المشاهدات55145 )
13. ما الفرق بين محرَّم ولا يجوز؟ ( عدد المشاهدات51734 )
14. الزواج من متحول جنسيًّا ( عدد المشاهدات49864 )
15. حكم استعمال الفكس للصائم ( عدد المشاهدات44161 )

مواد تم زيارتها

التعليقات


×

هل ترغب فعلا بحذف المواد التي تمت زيارتها ؟؟

نعم؛ حذف