×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

Permintaan Formulir Fatwa

Captcha yang salah

Fatwa / Puasa / Bagaimana Seorang Hamba Tahu Bahwa Dia Mendapatkan Malam Lailatul Qadr?

Views:2719
- Aa +

Bagaimana seorang hamba mengetahui bahwa dia mendapatkan malam lailatul qadr?

كيف يعرف العبد أنه أدرك ليلة القدر؟

Menjawab

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala Rabb semesta alam. Shalawat, salam, dan keberkahan semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, keluarganya, dan para shahabatnya. Amma ba'du:

Dengan memohon taufik kepada Allah Ta'ala kami akan menjawab pertanyaanmu, kami katakan:

Tidak dapat dipastikan bahwa seseorang melaksanakan shalat pada malam lailatul qadr secara ditentukan. Maksudnya bahwa lailatul qadr terjadi pada malam kedua puluh lima, kedua puluh tujuh, kedua puluh satu, atau kedua puluh dua. Tidak ada cara untuk mengetahuinya, karena itu termasuk dari ilmu ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyembunyikannya. Sedangkan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para shahabatnya tidak pernah memastikan bahwa lailatul qadr adalah malam ini dan itu yang mereka hidupkan dan melaksanakan shalat padanya.

Sesungguhnya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, sebagaimanayang tercantum di dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, ketika para shahabat menceritakan kepada beliau apa yang mereka lihat di dalam mimpi tentang malam lailatul qadr, beliau bersabda, "Aku lihat bahwa mimpi-mimpi kalian telah menyatu." Maksudnya sepakat pada tujuh malam terakhir. "Maka barangsiapa hendak mencarinya (lailatul qadr), hendaknya dia mencarinya di tujuh malam terakhir." (Shahih Bukhari no. 1911, dan Shahih Muslim no. 1165).

Akan tetapi setiap orang yang menghidupkan sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, maka sesungguhnya dia telah menghidupkan malam lailatul qadr.Namunmasih tersisa, bahwa saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk diri sendiri dan untuk orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam ibadah pada malam-malam penuh berkah itu, agar mereka menghidupkannya dengan iman dan karena mengharapkan pahala. Karena keutamaan itu hanya akan diperoleh oleh orang-orang yang menghidupkan malam lailatul qadr dengan iman dan karena meng-harapkan pahala. Diriwayatkan di dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

"مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ."

"Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadr dengan iman dan mengharap-kan pahala, niscaya dia akan diberi ampunan bagi dosanya yang telah lalu."(Shahih Bukhari no. 37, dan Shahih Muslim no. 759).

Tanda yang disebutkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang lailatul qadr adalah tanda setelahnya. Di dalam hadits Ubaybin Ka'ab Radhiyallahu Anhu, di dalam Shahih Muslim, bahwasanya beliau bersabda:

"أَنَّهُ تَخْرُجُ الشَّمْسُ صَبِيْحَتَهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا."

"Sesungguhnya pada pagi harinya matahari terbit dengan bewarna putih dan tidak menyilaukan."(Shahih Muslim no. 762).

Demikianlah yang disebutkan oleh Ubaybin Ka'ab Radhiyallahu Anhu; dan dia pun memastikan bahwa lailatul qadr terjadi pada malam kedua puluh tujuh. Bahkan dia bersumpah atas hal tersebut; dan itu merupakan ijtihad darinya pribadi. Sehingga itu adalah malam yang paling diharapkan. Akan tetapi tidak ada dalil yang menunjukkan ketetapan lailatul qadr pada malam tersebut; dan tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa lailatul qadr tidak berpindah dari malam kedua puluh tujuh.


Topik yang Dilihat

1.

×

Apakah Anda benar-benar ingin menghapus item yang sudah Anda kunjungi?

Ya, Hapus