×
العربية english francais русский Deutsch فارسى اندونيسي اردو

Permintaan Formulir Fatwa

Captcha yang salah

Fatwa / منوع / Terus-menerus dalam dosa kecil

Views:1500

Pertanyaan

Syaikh yang kami hormati. Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Apakah terus-menerus melakukan dosa kecil bisa menjadikannya dosa besar?

الإصرار على الصغائر

Menjawab

Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam serta keberkahan semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah, keluarganya dan para sahabatnya.

Amma ba’du.

Wa'alaikumussalam warahmatullah wa barakatuh....

Jawaban pertanyaan saudara adalah sebagai berikut :

Ada dua pendapat dari para ulama tentang hukum terus-menerus melakukan dosa kecil bisa menjadikannya dosa besar, yaitu :

Pertama: Terus-menerusmelakukan dosa kecil bisa menjadikannya dosa besar. Ini adalah pendapat Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma . Dan diriwayatkan dari selain beliau dari beberapa sahabat. Ini adalah pendapat kebanyakan ulama.

Kedua : Terus-menerusmelakukan dosa kecil tidak menjadikannya dosa besar.

Setiap kelompok memiliki dalil-dalil yang menguatkan pendapat mereka. Dan dalil yang paling kuat dari pendapat pertama adalah hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhumabahwasanya ia berkata :

 

(لا صغيرة مع الإصرار، ولا كبيرة مع الاستغفار)

“Tidak ada dosa kecil ketika dilakukan terus menerus. Dan tidak ada dosa besar ketika mau bertaubat.”

Dan hadis ini juga diriwayatkan secara marfu’ (bersambung ke Rasulullah) dari beberapa jalan yang semuanya dilemahkan oleh Ibnu Rajab dan selainnya dari para ulama hadis.

Pendapat kedua berdasar pada Al-Quran dan Sunah yang membedakan antara dosa besar dan dosa kecil seperti firman Allah Ta’ala :

)إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلاً كَرِيماً(

“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)” Q.S. An Nisa : 31.

Dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Muslim (223) dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu :

((الصلوات الخمس، و الجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان، مكفرات لما بينهن إذا اجتنبت الكبائر))

“Sholat lima waktu, (ibadah) Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya, dapat menghapuskan dosa di antara keduanya jika ia tidak melakukan dosa besar.”

Menurut pendapat saya, bahwa pendapat kedua lebih dekat kepada kebaikan. Dosa kecil tidak berubah menjadi dosa besar karena diulang-ulang dan selalu mengerjakannya, baik dengan dosa yang sama atau yang sejenisnya.

Sedangkan hadis Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma dan yang lain difahami bahwa dosa besar yang dilakukan terus menerus yang mengubah (ketentuan) ayat yang berkaitan dengan hukum Allah, mengubah apa yang diharamkan Allah, mengubah sebagian besar perintah dan laranganNya dan ini termasuk dalam dosa besar yang dilakukan oleh hati.

Adapun terus-menerus karena dorongan syahwat dan semisalnya dengan masih adanya rasa takut (kepada Allah), khawatir akan hukumanNya dan malu akan dicatatnya dosa itu maka tidak termasuk dosa besar.

Wallahu A’lam.

Saudaramu

Prof. Dr. Khalid Al Mosleh

20/9/1428 H


Topik yang Dilihat

1.
×

Apakah Anda benar-benar ingin menghapus item yang sudah Anda kunjungi?

Ya, Hapus